Rabu, 11 Maret 2015

Jangan paksa dia membawa pulang nilai 100

Hai hai hai...

Tulisan ini kupersembahkan untuk para orang tua..

Sedikit cerita yang membuat hatiku tak cukup digambarkan dengan kata "BANGGA".

Siang itu anak sulungku, Via, yang duduk di bangku kelas 1 baru saja pulang dari sekolah.

Dengan cerianya dia nyerocos bercerita kalo tadi sebenarnya dibagi hasil latihan UTS (ulangan Tengah Semester untuk Muatan 3 (pelajaran Matematika kalo jaman kita sekolah dulu).
Biasanya dia sudah takut duluan kalo pulang nilainya kurang dari 100 karena mamanya galak..hehehe.. :)))))

Kali ini berbeda.... " Ma, tadi sebenernya dibagi hasil latihan UTS muatan 3, tapi kakak balikin ke Miss karena SEHARUSNYA kakak GA DAPET 100 kok miss tulis 100. padahal jawaban kakak ada yang salah, harusnya jawaban yang bener kerucut, kakak jawabnya tabung. Terus kakak bilang ke Miss, kalo jawaban kakak ada yang salah, jadi miss salah kasih nilai.."

Beberapa hari kemudian, lembar hasil latihan itu dikembalikan ke Via. Pas pulang dia bilang, "Ma, kakak dapet sticker, tapi bukan EXCELLENT.. stickernya AWESOME.. awesome artinya apa ma?"

Ada sedikit raut tidak puas di wajahnya. Di sekolah anakku, kalo ulangannya nilai bulat 100, murid akan dikasih reward berupa sticker EXCELLENT.

Kubilang : " Awesome artinya juga bagus..Kereeeen..Hebat.. Ga excellent ga papa, tapi kakak sudah jujur itu adalah hal yang hebat. Tapi, kakak harus belajar leih baik lagi biar bisa menjawab dengan benar... OKE??"

Terkadang, aku sebagai ibu berharap dia selalu pulang dengan nilai sempurna.

Pernah suatu kali... dulu...mungkin semester lalu, dia pulang dengan nilai 100, tetapi ada yang janggal dengan nilai 100nya. pas coba melihat lembar ulangannya aku mencurigai ada yang "tidak beres", karena jawaban yang ditulis tidak sama dengan apa yang kemarin dipelajari bersamaku. ketika kutanya, kenapa jawabannya seperti ini? kenapa ini ada bekas hapusan? Jawabannya dari mana?.. Selidik punya selidik dia mendengar teman-temannya menjawab dengan jawaban yang berbeda.akhirnya dia hapus jawaban yang sudah ditulis diganti dengan jawaban yang sama dengan teman-temannya.
Panjang lebar akhirnya kukatakan ke anakku...
"mama papa sangat senang kalo kakak bisa kasih hadiah nilai 100, tapi mama dan papa akan sediiiiih sekali kalo kakak tidak jujur.Pandai itu harus, tapi kejujuran itu jauuuuh lebih penting.".
Waktu itu aku memang sangat terpukul karena ketidakjujurannya.

Tetapi hari ini..aku sangat sangat sangat bangga, bukan karena nilaimu, tetapi kejujuranmu..
Terima kasih anakku..





Semoga...ditambahkan bagiku hikmat, kebijaksanaan, kesabaran, dan kemampuan untuk membimbingmu menjadi priadi-pribadi yang baik, anak-anakku..
love you more and more and more..

peluk cium sayang mama untuk Via dan Benito