Senin, 12 Desember 2011

counting down...

hi.. hi..
Wow.. it's too long not writing down my heart feeling :)..

Bahwa ternyata tak mudah untuk meluangkan waktu dan menuangkan isi hati maupun otak ke dalam media ini walau kadang ingin.
Pergolakan dalam hati sendiri bahkan sering membuatku terbelenggu dalam kotak sempit yang membuatku beku.
Bahwa bahkan untuk meregangkan urat-urat emosi pun butuh komitmen dan kemauan...
walahhhhh... ngomong opo to aku iki..
Banyak peristiwa dan pergulatan emosi yang terjadi sepanjang tahun ini..
Banyak kisah dan cerita yang sama sekali berbeda dari apa yang dibayangkan..
Dan butuh kekuatan ekstra menjalani hidup sepanjang tahun ini.
Pekerjaan yang telah menolong kami menyambung hidup tetapi juga telah mengungkungku dalam tempurung kutinggalkan...
Hidup beberapa lama tanpa pemasukan sama sekali.. woooowww.. tapi tetep aja masih bisa makan dan bayar keperluan sehari-hari... :)
Rumah pertama penuh kenangan yang kami tinggali dari tahun 2007, telah terjual di bulan juni kemarin...
demi memulai kehidupan baru....
Tetapi di atas semua itu, semua cerita duka maupun gembira... aku hanyalah seorang manusia yang "sakdremo nglampahi..." dan harus bisa "ngaturaken panuwun"..

Bukannya ga kerasa perjalanan tahun 2011, tetapi eh thanks God.. ternyata hampir sampai juga di penghujung tahun. Tinggal 19 hari lagi tahun 2011 kita tinggalkan. Semoga perjalanan, keberhasilan, kegagalan yang terjadi sepanjang tahun dapat kupilah dan kupilih menjadi guru dan referensi untuk menentukan dan menyusun harapan-harapan baik dan menyiapkan tenaga untuk berlari menggapainya...

mari kita menghitung mundur sambil menyusun kekuatan untuk membuat lompatan-lompatan tinggi yang mengantar kita meraih 'bintang-bintang harapan" di tahun mendatang...

Let's count down.....!!!!

Minggu, 13 Maret 2011

The everlasting legacy from my mom...

Ibu...
Siang ini saat kunikmati makan siangku bersama menantu dan cucumu... ada rindu  padamu dan haru karena kuteringat masa kecilku... tentunya bersamamu.
Suatu ketika di masa kecilku, pasti tak juga lepas dari ingatan ibu dan bapak juga kakak-kakakku semua... sepiring nasi adalah menu yang sangat istimewa, mahal dan tak terbeli.. menu yang sering ada adalah grontol "jagung pipil yang dikukus campur kelapa dan garam". Itu juga menu yang bisa kita nikmati karena tetangga yang berbaik hati untuk kita bisa mengganjal perut hari itu. Hingga pernah suatu hari sambil menangis kubilang pada ayahku : "Aku lapar.. tapi lapar nasi..bukan grontol"
Jika ada sepiring nasi dengan lauk garam atau sepotong terasi bakar atau ledheg (minyak jelantah bekas goreng ayam -yang dibeli seharga beberapa rupiah dari tetangga yang berjualan ayam goreng-) itu membuat kita sudah sangat bersyukur.
Kondisi-kondisi itu Ibu gunakan sebaik mungkin untuk mengajari kami (anak-anak Ibu) belajar berharap dan bergantung penuh pada kemurahan TUHAN.. tapi juga Ibu ajarkan pada kami untuk sabar dan tetap bersyukur... tidak mengeluh dan menggerutu.

Kisah dan proses kehidupan yang penuh liku selama masa perkembangan usia kami dari anak-anak hingga dewasa.. terus Ibu tanamkan : jangan andalkan diri sendiri, jangan juga berharap pada manusia.. tapi andalkan TUHAN. Betapa susahnya mendapatkan uang untuk membiayai keperluan sehari-hari yang mengharuskan kita semua harus mau bekerja keras.. mencari kayu di lapangan... mencari serpihan/ bekas serutan kayu untuk bahan bakar di dapur... berjualan di sekolah saat aku masih duduk di bangku TK dan SD... harus membantu menitipkan dagangan (kue/buah) ke sekolah2 sebelum berangkat sekolah... mengambil setoran setelah pulang sekolah. Harus bisa berbelanja ke pasar untukdijual kembali di rumah dan di sekolah. Harus bisa melakukan itu semua dan tetap harus berprestasi di sekolah. Sesuatu yang mustahil jika dilakukan dengan kekuatan sendiri. Maka Ibu ajarkan untuk kami menyertakan TUHAN dalam setiap rencana dan tindakan kami... Agar setiap jalan kami dibuat-NYA berhasil.
Ibu bukan cuma mengajari kami, tapi juga mendamping kami melewati  masa-masa kami merasakan dan menikmati bahwa TUHAN memang sungguh layak diandalkan dalam hidup kami. Ibu juga turut menyaksikan TUHAN membuat perjalanan hidup kami dibuatnya berhasil. Banyak tahapan kehidupan kami yang dibuat-NYA berhasil.. walau juga sering ada duka dalam hidup kami, tapi Ibu mendampingi kami merasakan penyertaan-NYA .

Ibu... semua ajaranmu bukanlah kata-kata kosong... Ibu sendiri telah hidup dengan cara-cara yang ibu ajarkan pada kami. Ibu selalu berserah, berharap dan mengandalkan TUHAN dalam setiap hal.  Ibu juga sabar dalam menantikan waktu TUHAN berkarya. Dalam segala masa penantian Ibu juga terlihat selalu berusaha bersyukur. Begitu dekatnya hidup Ibu dengan TUHAN.  Bergaul karib dengan TUHAN layaknya seorang  sahabat. Itu sungguh terlihat hingga menit-menit menjelang berpulangnya ibu pada-NYA. 
Ibu adalah sungguh-sungguh  surat yang hidup dari Tuhan untuk kami. Ibu juga teladan hidup bagi kami.

Kisah-kisah ini seperti rekaman video yang diputar kembali di ingatanku.. Aku bersyukur,  hari ini kunikmati menu-menu istimewa, yang pada masa kecilku bisa membayangkan bentuknya pun tidak.. Memang ini bukan untuk pertama kalinya. Tapi ada syukur yang meluap dalam hatiku.. Bukan  sekedar karena makanan yang kunikmati, tetapi lebih karena sesuatu yang kusadari hari ini... bahwa Ibu telah meninggalkan warisan kekal yang lekat dihidupku...

Aku berharap dapat hidup sepertimu.. hidup dalam warisan abadimu.
Ibu memang tak meninggalkan harta... tapi Ibu telah mewariskan kehidupan sejati untuk kami.
Mom, thanks a lot for the everlasting legacy...


Love you always,

your daughter

Selasa, 15 Februari 2011

Footprints

Setiap kata yang terangkai dalam puisi ini telah menguatkanku.
Saat-saat aku merasa perjalanan hidupku berat... aku kadang merasa sendiri. Tapi pada saat yang sama TUHAN bicara dengan lembut padaku.. bahwa Dia ada bersama ku. Aku tidak sendiri. Dia TUHAN yang sungguh setia.


One night I dreamed a dream.
I was walking along the beach with my Lord.
Across the dark sky flashed scenes from my life.
For each scene, I noticed two sets of footprints in the sand,
One belong to me and o­ne to my Lord.

When the last scene of my life shot before me,
I looked back at the footprints in the sand.
There was o­nly o­ne set of footprints.
I realized that this was the lowest and the saddest times of my life.
This always bothered me and I questioned the Lord about my dilemma.

'Lord, You told me when I decided to follow,
You would walk and talk with me all the way.
But I'm aware that during the most troublesome times of my life,
There is o­nly o­ne set of footprints.
I just don't understand why, when I need You most, You leave me.'

He whispered, 'My precious child, I love you and will never leave you
never, ever, during your trials and testings.
When you saw o­nly o­ne set of footprints,
It was then that I carried you.'



JEJAK-JEJAK KAKI

Suatu malam aku bermimpi
Aku berjalan di tepi pantai dengan Tuhan
Di bentangan langit gelap tampak kilasan-kilasan adegan hidupku
Di tiap adegan, aku melihat dua pasang jejak kaki di pasir
Satu pasang jejak kakiku, yang lain jejak kaki Tuhan.

Ketika adegan terakhir terlintas di depanku
Aku menengok kembali pada jejak kaki di pasir.
Di situ hanya ada satu pasang jejak.
Aku mengingat kembali bahwa itu adalah bagian yang tersulit Dan paling
menyedihkan dalam hidupku.
Hal ini menganggu perasaanku maka aku bertanya Kepada Tuhan tentang
keherananku itu.

"Tuhan, Engkau berkata ketika aku berketetapan mengikut Engkau, Engkau
akan berjalan dan berbicara dengan aku sepanjang jalan,
Namun ternyata pada masa yang paling sulit
Dalam hidupku hanya ada satu pasang jejak.
Aku tidak mengerti mengapa justru pada saat aku sangat membutuhkan
Engkau,
Engkau meninggalkan aku?"

Tuhan berbisik, "Anakku yang Kukasihi
Aku mencintai kamu dan takkan meninggalkan kamu
Pada saat sulit dan penuh bahaya sekalipun.
Ketika kamu melihat hanya ada satu pasang jejak ,
ltu adalah ketika Aku menggendong kamu."

by: Margaret Fishback

Minggu, 13 Februari 2011

Surat Cinta dari Tuhan : kau KUpanggil untuk melayani...

Anak-KU terkasih,
betapa AKU berterima kasih atas ketaatanmu..
Karena ketaatanmulah rencana yang KU-miliki bagimu dapat dimanifestasikan dalam hidupmu.
Aku mempunyai ladang pelayanan bagimu. Aku telah mempersiapkan dirimu bagi pelayanan tersebut sejak engkau masih dalam kandungan ibumu.


Aku telah memberikan talenta untuk memperlengkapimu dalam pelayanan tersebut. Ya, AKU telah memberikanmu talenta yang engkau perlukan untuk melakukan sesuatu yang AKU perintahkan untuk engkau lakukan sebelum engkau memililih untuk mengikuti-KU. Begitulah, betapa AKU memiliki keyakinan akan engkau. AKU percaya bahwa engkau akan memilih-KU. Terimalah panggilan yang telah AKU tentukan bagiu untuk membawa banyak jiwa ke dalam Kerajaan ALLAH.


Jangan mengharapkan orang lain untuk membuka peluang bagimu. Aku sendirilah yang membuka peluang ke tempat-tempat pelayanan menurut kehendakKU. AKU tidak hanya membuka peluang, tetapi AKU menciptakan tempat pelayanan dan menanam di tempat yang sama sekali baru.
Aku tidak menggunakan hal-hal yang kebetulan untuk menjangkau jiwa-jiwa yang aku rindu menjangkaunya. Aku membuat rencana, dan AKU menggenapi rencana-rencana itu kepada orang yang mendengar panggilan-KU dan menerimanya. Terima kasih karena engkau mau menerima panggilan-KU dan setuju untuk bekerja sama dengan-KU. Bersama-sama kita akan melakukannya.

Bersiap-siaplah untuk hal-hal yang tak terduga. Mujizat akan terjadi padamu setiap hari. Waspadalah. Jangan selalu mencari hal-hal besar yang luar biasa. Anak-anak-KU sering tidak mengalami mujizat karena mereka pikir ini adalah suatu kebetulan yang biasa-biasa saja. Tidak ada hal-hal yang kebetulan di dalam hidup ini.

Mungkin banyak hal yang kamu pikir adalah kebetulan sehingga engkau menemui peluang untuk bersaksi tentang-KU. hal ini tampaknya biasa tetapi sebenarnya tidak. Hal-hal tersebut adalah campur tangan-KU untuk membantumu bertumbuh dan mencapai kedewasaan yang seharusnya engkau miliki dalam rangka mengikuti-KU dalam semua aspek kehidupan.
Terima kasih telah memilih-KU dan mengijinkan-KU untuk bekerja melalui hidupmu untuk membawa jiwa-jiwa ke dalam Kerajaan-KU.
Engkau sangat berharga di mata-KU.

Kekasih hatimu,

JESUS

Sabtu, 12 Februari 2011

Tanah Liat dan Sang Penjunan...

Yeremia 18 : 4Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya.

Yeremia 18 : 6b Sungguh, seperti tanah liat ditangan tukang periuk, demikianlah kamu ditanganKU


Hari-hari ini mungkin berat karena berbagai permasalahan..Sehingga timbul banyak tanya dalam diri kita : Kenapa aku harus mengalami ini? Kenapa aku berada pada situasi ini, tak terkendali dan sulit sekali rasanya keluar dari kubangan masalah...?

Apa yang terjadi padaku?


Kutipan kisah ini telah menjadi berkat buat saya... semoga demikian juga untuk Anda.


Penjunan itu mengambil segumpal tanah liat yang akan mulai dikerjakannYa. Di benak Sang Penjunan tanah ini akan dibuat suatu karya yang spektakuler, tidak seperti biasanya, pokoknya yang istimewa. Diperkirakan ini akan memakan waktu yang cukup lama dan tenaga yang yang tidak sedikit. Kali ini seluruh keahliannya dikerahkan, namanya dipertaruhkan.
Proses pembuatannya tidak mudah, karena bahan yang dipakai banyak bercampur kotoran: ketidakpercayaan, kebodohan, ambisi, rendah diri.
Ah, bagaimana membersihkannya?

Hanya kasih dan peduli dibalut kesetiaan dan kesabaran yang akan membuat semuanya mungkin.


Bentukan Penjunan Agung mulai berjalan.

Oh Tanah Liat, apa dayamu selain menyerah dan membiarkan dirimu dibentuk? Bukankan kalau tidak demikian engkau tidak ada gunanya? Bukankan seluruh keberadaanmu hanya dikenal sebagai segumpal tanah kotor untuk diinjak-injak orang?

Dan Tanah Liat itu mulai menyerah. Terpikir olehnya : “Mungkin nasibku akan lebih baik” siapa tahu Sang Penjunan akan membentukku menjadi mangkuk kecil untuk seseorang.

Keinginan itu terus menggelora, “ah, menjadi sesuatu yang berguna” pikirnya, “keadaanku dulu begitu buruk dan tidak ada masa depan”

Apa yang tidak pernah terpikir olehnya adalah apa yang diidam-idamkan oleh Sang Penjunan. “Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalanKu dari jalanmu” kata Sang Penjunan.

Pada waktu Tanah Liat mulai dibersihkan dan kemudian dibentuk, ada rasa sakit namun juga gembira. Ternyata pengalaman itu berharga. Betapa senangya si Tanah Liat. Pengharapannya penuh, dadanya menggebu-gebu.

Dia mulai melihat bentuk dirinya yang indah dan cantik. Terus terang, lebih dari yang pernah dibayangkannya, bahkan lebih bagus dari model-model yang pernah dilihatnya.

Pekerjaan penjunan kelihatan hampir selesai. “Wah, betapa indahnya aku” pikir si Tanah Liat. Rasa sakit yang dulu tengah berlalu, masa depan yang pernah hilang kini cemerlang. Melihat keadaan dirinya kini terbesit rasa bangga dan beruntung.

Ternyata bayangannya semula salah. Bukan sebuah mangkuk kecil, tetapi sebuah cawan yang sangat indah tempat minum raja.

Bentukan penjunan menjadi nikmat dan enak. Tanah liat mulai terbuai, dengan berdebar-debar ia menanti hasil akhir dirinya.

Penyerahannya kini menjadi tuntutan.

Rasa syukurnya mulai berkurang.


Kebanggan kini adalah kesombongan.

Dan pada saat ia berpikir hampir selesai…

Sang Penjunan berhenti bekerja…

Si Tanah Liat terpana…

Sang Penjunan mengangkat tangannya…

Si Tanah Liat bertanya-tanya…

Sang Penjunan mencuci tangannya…

SiTanah Liat mencium bencana…

Sang Penjunan kemudian berlalu…

Si Tanah Liat menjerit “aku belum selesai!”

Sekarang sedih, kesepian, kehilangan…

Tapi kemudian Sang Penjunan kembali, hanya sebentar, segumpal tanah liat yang hampir jadi itu diangkatnya dan kemudian dilumatkan lagi. Tak berbentuk.

Tidak ada yang dapat dilakukan selain menunggu Sang Penjunan kembali membentuknya lagi. Sang Penjunan akan kembali, itu pasti. Dan tanah liat akan dibentuk kembali menjadi lebih baik.

 TUHAN adalah penjunan.. kita hanya TAnah liat.. yang akan dibentuk menjadi apa yang baik di pemendanganNYA.. Siaplah untuk dibentuk...

Tuhan memberkati

ALLAH PEDULI.... karena kau berharga di mataNYA

Adakah permasalahan yang berat, kondisi dan situasi yang membuat kita dipermalukan dan merasa terhina telah menghimpit hidup kita saat ini?
TUHAN tak berjanji bahwa selalu ada hujan atau hari akan selalu panas..
DIA tak pernah berjanji bahwa hidup kita akan mulus bersamaNYA.
TUHAN tetap mengijinkan pencobaan dan ujian terjadi dalam hidup kita. bahkan AYUB yang begitu dekat denganNYA pun mengalami persoalan yang mungkin jauh lebih berat dari permasalahan yang kita hadapi saat ini. 
Seburuk apapun kondisi kita saat ini.. seberat apapun permasalah yang menindih.. mari kita memandang wajahNYA.. DIA dengan lembut akan menolong kita. FirmanNYA adalah tetap dan kekal.
Jangan mau ditipu oleh iblis yang ingin kita meragukan kasihNYA.
Tetaplah yakin, bahwa ALLAH peduli...

Dunia boleh merendahkan, menghina dan mempermalukan kita... tapi TUHAN tetap melihat dan memandang bahwa kita begitu berharga di mataNYA..
Jangan sia-siakan hidup untuk meratap dan merasa diri tak berharga...
KAU berharga di mataNYA...


Yesaya 43 : 1-5a.
"Tetapi sekarang, beginilah firman TUHAN yang menciptakan engkau, hai Yakub, yang membentuk engkau, hai Israel: "Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku.
Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau.
Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, Yang Mahakudus, Allah Israel, Juruselamatmu. Aku menebus engkau dengan Mesir, dan memberikan Etiopia dan Syeba sebagai gantimu.
Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan  manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai gantimu nyawamu.
Janganlah takut, sebab Aku ini menyertai engkau....."

Tuhan memberkati

ada untuk berbagi hati..

Hai sahabat..
Selamat datang.. 

Blog ini kubuat sebagai salah satu cara untuk mewujudkan sebuah impian.. menjadi berkat bagi banyak orang. Cerita mengenai pertolongan TUHAN yang luar biasa dalam perjalanan hidupku dari hari ke sehari semoga dapat menjadi bukti kekuatan dan kuasaNYA dan menguatkan iman para sahabat.. bahwa TUHAN pasti sanggup menolong hidupmu, mengangkatmu dari segala permasalahan dan keterpurukan..
Ingat, TUHAN tak kan membiarkanmu tinggal tergeletak.
HE always loves you...

God bless us